https://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/issue/feedJurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA2024-03-24T09:20:45+07:00Ir. H. Andi Thahir, S.Pt.,S.Psi.,M.A.,Ed.Djurnal@alifa.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA (JPPMA)</strong> menerbitkan hasil karya-karya inovasi dosen, mahasiswa, maupun para pengabdi di Indonesia dalam mempublikasikan produk ataupun laporan dari Hasil Riset berbasis pengabdian seperti Participatory Action Research (PAR) maupun, Riset Berbasis Pengabdian lainnya. Sebagai wujud dari temuan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat luas terutama masyarakat pedesaan dan masyarakat yang membutuhkan kemajuan kehidupan melalui berbagi pengetahuan antara para pengajar. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA (JPPMA) adalah jurnal pengabdian ilmiah yang diterbitkan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) Akademi Kebidanan ALIFA.</p> <p>Akhirnya, Artikel hasil penelitian berbasis pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diterima dan diterbitkan akan diakses secara bebas (open acces policy) di situs web. Makalah yang tersedia dilisensikan di bawah <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/">Attribution-NonCommercial 4.0 International</a> (CC BY-NC 4.0). Penulis mempertahankan hak cipta dalam karya mereka dan memberikan JPPMA hak publikasi pertama di bawah CC BY-NC 4.0. </p> <ul> <li class="show"><strong>Editor in Chief:</strong> <a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57210726125">Prof.Ir. H. Andi Thahir, S.Psi.,M.A.,Ed.D</a></li> <li class="show"><strong>ISSN</strong>: 3063-3524 (Media Online)</li> <li class="show"><strong>Frequency:</strong> Annual</li> </ul> <div class="container" style="padding-left: 0px; padding-right: 0px;"><a title="ISSN" href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/" target="_blank" rel="noopener"><img class="indexings" src="https://sciencescholar.us/journal/public/site/images/acahya/issn.png" alt="google" width="170" height="48" /></a> <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Open_access" target="_blank" rel="noopener"><img class="indexings" src="https://sciencescholar.us/journal/public/site/images/acahya/open.png" alt="orcid" width="170" height="48" /></a> <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><img class="indexings" style="height: 48px; width: 168px;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png" alt="wos" /></a></div>https://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/article/view/169Membentuk Perilaku Hidup Sehat Masyarakat dalam Mencegah dan Penanganan Dini Balita Terkena ISPA2024-03-24T09:20:45+07:00Tias Windi Alvitatiaswindialvita@alifa.ac.idSri Rahayusri.rahayu@alifa.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang menyebabkan kematian pada balita di dunia. Dampak dari penyakit ISPA jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kematian, pencegahan kejadian ISPA tidak terlepas dari peran orang tua yang harus mengetahui cara-cara pencegahan ISPA. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang ISPA setelah diberikan penyuluhan kesehatan. Jenis penelitian eksperimen </span><em><span style="font-weight: 400;">Pre-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Post-test</span></em><span style="font-weight: 400;">. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Kedaloman. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada pengabdian masyarakat, terlihat bahwa dari 64 orang yang mengikuti kegiatan tersebut, hanya 13 (20,3 %) peserta yang mengetahui apa itu penyakit ISPA serta bagaimana cara pencegahannya. Setelah dilakukan penyampaian materi tentang ISPA kemudian diberikan pertanyaan kembali (post-test). Hasil yang didapat bahwa dari 64 orang peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan 56 (87,5%) peserta mengetahui dan dapat menyebutkan satu persatu urutan dari materi ataupun faktor risiko, pencegahan dan penanganan dari ISPA dan hanya 8 (12,5%) yang belum paham terhadap materi yang diberikan. Program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang ISPA di Posyandu Kedaloman telah berhasil dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang masalah ini, serta memberikan langkah-langkah konkret dalam mencegahnya. Program ini merupakan langkah awal yang penting agar dapat mengurangi risiko terjadinya ISPA pada balita.</span></p>2023-06-23T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFAhttps://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/article/view/168Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Lanjutan2024-03-24T00:42:37+07:00Meta Endimar Septiyanametaendimarseptiyana@alifa.ac.idDewi Listiyoriniewie.listiyorini@alifa.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Imunisasi lanjutan (</span><em><span style="font-weight: 400;">booster</span></em><span style="font-weight: 400;">) berarti pemberian kekebalan setelah imunisasi dasar. </span><em><span style="font-weight: 400;">Booster</span></em><span style="font-weight: 400;"> penting untuk meningkatkan kembali respon imun terhadap vaksin yang sudah semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Jika tidak dilakukan </span><em><span style="font-weight: 400;">booster</span></em><span style="font-weight: 400;">, anak beresiko tidak terlindungi saat terkena penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ibu terhadap imunisasi lanjutan pada balita di Posyandu Mawar. Jenis penelitian </span><em><span style="font-weight: 400;">pre-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">post-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> eksperimen </span><em><span style="font-weight: 400;">one group test</span></em><span style="font-weight: 400;">. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita 0-24 bulan teknik pengambilan sampel </span><em><span style="font-weight: 400;">random sampling</span></em><span style="font-weight: 400;">. Hasil yang didapat bahwa dari 15 orang ibu yang mengikuti kegiatan tersebut 9 (60,0%) ibu mengetahui manfaat, kapan dilakukan imunisasi lanjutan dan serta risiko yang muncul jika tidak melakukan imunisasi lanjutan, 3 (20,0%) cukup dan 3 (20,0%) yang kurang paham terhadap materi yang diberikan. Program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang imunisasi lanjutan di Posyandu Mawar berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita dan akan berdampak pada kesadaran ibu memberikan imunisasi lanjutan secara lengkap kepada anaknya.</span></p>2023-06-23T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFAhttps://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/article/view/167Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)2024-03-24T00:38:56+07:00Chintia Margaretachintiamargareta@alifa.ac.idSri Rahayusri.rahayu@alifa.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang memiliki berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi diperkirakan 15,5% dari atau sekitar 20 juta bayi yang lahir setiap tahun. Hal ini akan berisiko di masa mendatang pada orang dewasa yang memiliki riwayat BBLR yakni mereka berisiko menderita penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan beban ekonomi individu dan masyarakat. </span><span style="font-weight: 400;">Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan BBLR di sekitar Posyandu Kenanga 4 Kecamatan Marga Sekampung. Jenis penelitian pre-eksperimen </span><em><span style="font-weight: 400;">one group test</span></em><span style="font-weight: 400;">. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil di sekitar Posyandu Kenanga 4 Kecamatan Marga Sekampung dengan Teknik sampling random sampling. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yang telah dilakukan di sekitar Posyandu Kenanga 4 Kecamatan Marga Sekampung didapatkan hasil dari 30 responden. Hasil dari 30 responden yang diukur tekanan darahnya ada 9 orang (30%) pengetahuan kurang baik, 21 orang (70%) pengetahuan baik. Jika pengetahuan ibu hamil tentang BBLR meningkat maka dapat mencegah angka kejadian BBLR.</span></p>2023-06-23T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFAhttps://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/article/view/166Pendidikan Kesehatan: Praktik Cara Sikat Gigi yang Benar2024-03-24T00:36:30+07:00Agustin Budiasriagustinbudiasri@alifa.ac.idHera Yusnidahera.yusnida@alifa.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Usia anak-anak adalah usia penting dalam merawat kebersihan gigi dan mulut, gigi dan mulut harus dijaga kebersihannya karena kuman dapat masuk ke dalam rongga mulut. Kelainan yang sering terjadi dalam gigi dan mulut adalah kerusakan jaringan keras dari gigi yang sering disebut karies gigi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak sekolah cara sikat gigi yang benar. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah SDN 1 Rantau Tijang. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas 1 dan 2 SDN 1 Rantau Tijang dengan jumlah 48 siswa. Dengan Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan kemampuan siswa sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan praktik sikat gigi yang benar dari 12 (25%) menjadi 26 (54.2%). Kegiatan ini juga memberikan manfaat yang baik ke siswa agar kesehatan gigi dan mulut siswa terjaga dan terhindar dari gigi berlubang.</span></p>2023-06-23T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFAhttps://journal.alifa.ac.id/index.php/jppma/article/view/165Stunting Alert: Membangun Kesadaran dan Pencegahan Stunting Melalui Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat2024-03-24T00:33:25+07:00Hera Yusnidahera.yusnida@alifa.ac.idUtama Ladunni Lubisutama.ladunni.lubis@alifa.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Fenomena stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada tubuh dan otak anak akibat kekurangan gizi. Anak yang mengalami stunting mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan tinggi badan dibandingkan anak dengan usianya, yang menyebabkan tubuh anak tersebut lebih pendek dibandingkan dengan anak normal. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang stunting. Jenis penelitian eksperimen </span><em><span style="font-weight: 400;">Pre-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Post-test</span></em><span style="font-weight: 400;">. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Gisting. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat, </span><span style="font-weight: 400;">dapat terlihat bahwa dari 28 orang yang mengikuti kegiatan tersebut, hanya 8 (28,6 %) peserta yang mengetahui apa itu penyakit stunting serta bagaimana cara pencegahannya (tabel 1). Setelah kami memberikan materi tentang stunting lalu diberikan pertanyaan kembali (Post Test). Hasil yang didapat bahwa dari 28 orang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut 25 (89,2%) peserta mengetahui dan dapat menyebutkan satu persatu urutan dari materi ataupun pencegahan stunting tersebut dan 3 (10,8%) yang belum paham terhadap materi yang diberikan. </span><span style="font-weight: 400;">Program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang stunting di Gisting Tanggamus telah berhasil dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang masalah ini, serta memberikan langkah-langkah konkret dalam mencegahnya. Program ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.</span></p>2023-06-23T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ALIFA